Memiliki postur tubuh tinggi semampai layaknya seorang pragawati menjadi
salah satu keinginan setiap wanita. Namun, sebaiknya Anda yang bertubuh
mungil mensyukuri apa yang Anda miliki sekarang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita tinggi lebih mungkin mengembangkan risiko kanker ovarium (kanker indung telur) dibandingkan wanita-wanita bertubuh lebih pendek.
Ilmuwan dari Oxford University mengaji kembali 47 penelitian yang melibatkan lebih dari 47.000 perempuan. Dari sini, peneliti banyak menemukan wanita yang mengidap kanker ovarium berkaitan dengan tinggi badan. Namun, peneliti juga menemukan penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan.
Peneliti menjelaskan bahwa setiap penambahan dua inci (5 cm) tinggi badan, maka perempuan tersebut berisiko mengidap kanker ovarium sebesar tujuh persen.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Medicine menjelaskan bahwa wanita berpostur tinggi memiliki lebih banyak sel yang bisa berubah kapan saja menjadi kanker. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memainkan peran terhadap risiko tersebut.
Dilansir melalui BBC, Rabu (4/4), Dr. Paul Firaun, dokter ahli kanker dari University of Cambridge, mencoba membandingkan antara perempuan dengan tinggi badan 5 kaki (153 cm) dan perempuan dengan tinggi badan 5,6 kaki (171 cm).
"Terdapat perbedaan dalam risiko kanker ovarium sebesar 23 persen. Perempuan yang lebih pendek memiliki kesempatan mengembangkan kanker ovarium sekitar 16 banding 1.000 seumur hidupnya. Sementara wanita bertubuh tinggi meiliki risiko 20 banding 1.000 seumur hidupnya," paparnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita tinggi lebih mungkin mengembangkan risiko kanker ovarium (kanker indung telur) dibandingkan wanita-wanita bertubuh lebih pendek.
Ilmuwan dari Oxford University mengaji kembali 47 penelitian yang melibatkan lebih dari 47.000 perempuan. Dari sini, peneliti banyak menemukan wanita yang mengidap kanker ovarium berkaitan dengan tinggi badan. Namun, peneliti juga menemukan penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan.
Peneliti menjelaskan bahwa setiap penambahan dua inci (5 cm) tinggi badan, maka perempuan tersebut berisiko mengidap kanker ovarium sebesar tujuh persen.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Medicine menjelaskan bahwa wanita berpostur tinggi memiliki lebih banyak sel yang bisa berubah kapan saja menjadi kanker. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memainkan peran terhadap risiko tersebut.
Dilansir melalui BBC, Rabu (4/4), Dr. Paul Firaun, dokter ahli kanker dari University of Cambridge, mencoba membandingkan antara perempuan dengan tinggi badan 5 kaki (153 cm) dan perempuan dengan tinggi badan 5,6 kaki (171 cm).
"Terdapat perbedaan dalam risiko kanker ovarium sebesar 23 persen. Perempuan yang lebih pendek memiliki kesempatan mengembangkan kanker ovarium sekitar 16 banding 1.000 seumur hidupnya. Sementara wanita bertubuh tinggi meiliki risiko 20 banding 1.000 seumur hidupnya," paparnya.
Sumber: Yahoo!SHE!
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa melihat info yang lain ...